cover
Contact Name
Dr. Anna Fitri Hindriana, M.Si
Contact Email
anna@uniku.ac.id
Phone
-
Journal Mail Official
quagga.prodibio@uniku.ac.id
Editorial Address
-
Location
Kab. kuningan,
Jawa barat
INDONESIA
Quagga
Published by Universitas Kuningan
ISSN : 19073089     EISSN : 26155869     DOI : -
Core Subject : Education,
The Quagga Journal (p-ISSN 1907-3089; e-ISSN 2615-5869) is a journal managed by the Biological Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education Universitas Kuningan (FKIP UNIKU). This journal is issued twice a year (January and July) publishing articles from analytical studies and studies in the fields of educational and biological sciences.
Arjuna Subject : -
Articles 10 Documents
Search results for , issue "Vol 9, No 01 (2017)" : 10 Documents clear
KEANEKARAGAMAN MAKROZOOBENTOS DI PERAIRAN GUNUNG CIREMAI JALUR PENDAKIAN PALUTUNGAN Iwan Muhamad Purnama; Zaenal Abidin; Edi Junaedi
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.586

Abstract

Penelitian tentang “Keanekaragaman Makrozoobentos Di Perairan Gunung Ciremai Jalur Pendakian Palutungan (Sungai Cigowong, Sungai Cibunian dan Curug Putri)” telah dilakukan pada bulan April 2015. Pengambilan sampel yang bertujuan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling. Sampel diambil dengan menggunakan jaring surber kemudian diidentifikasi di Laboratorium Biologi Umum. Parameter Fisik - Kimia yang diukur yaitu kecepatan arus, lebar sungai, kedalaman sungai, suhu, kecerahan, pH, jenis substrat dasar, DO, BOD serta skor fisik habitat di semua stasiun. Pada tahap pengolahan data kemudian diolah dengan menggunakan indeks biologi diantaranya: indeks keanekaragaman, indeks dominansi, indeks keseragaman, indeks penyebaran dan indeks kemelimpahan. Dari hasil penelitian spesies paling banyak yang didapat antara stasiun yaitu : satasiun I Baetis tricaudatus dengan jumlah 32, stasiun II Polypedium dengan jumlah 6, stasiun III Baetis tricaudatus dengan jumlah 22. Selain itu, data yang didapatkan dianalisis secara statistik SPSS 16 menggunakan Uji analisis regresi linier ganda. Dari ketiga stasiun didapatkan nilai keanekaragaman makrozoobentos yaitu pada kriteria keanekaragaman sedang (1,0 H’ 3,322). Hasil koefisien kesamaan diperoleh perbandingan antara tiap stasiun, stasiun I dengan stasiun II yaitu 77,78, stasiun I dengan stasiun III yaitu 66,67, sedangkan stasiun II dengan stasiun III yaitu 62,5. Hasil analisis uji regresi linier ganda sehingga diperoleh F hitung (0.523) F table (19,85) serta signifikan 0,13 yang hasilnya menunjukan bahwa DO dan BOD berpengaruh secara signifikan terhadap indeks keanekaragaman makrozoobentos.  Kata Kunci :  Makrozoobentos, Perairan Gunung Ciremai Jalur Palutunga , Indeks Biologi, Koefisien Kesamaan, Uji Regresi Linier Ganda. 
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN MENGANALISIS SISWA PADA KONSEP PERUBAHAN LINGKUNGAN DAN DAUR ULANG LIMBAH Krismanto, Riki; Suganda, Ondi; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.506

Abstract

Latar belakang penelitian ini adalah masih banyaknya guru yang menggunakan model ceramah dan kurangnya  kemampuan menganalisis yang dimiliki siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menganalisis siswa pada konsep perubahan lingkungan dan daur ulang limbah. Penelitian dilakukan di SMA Negeri 1 Subang pada tanggal 6 April sampai 6 Mei 2015. penelitian menggunakan metode kuasi eksperimen. Instrumen yang digunakan adalah tes esay, lembar observasi dan angket. populasi adalah seluruh siswa kelas X. Sampel diambil dengan teknik cluster random sampling yang terbagi dalam dua kelas yaitu kelas eksperimen dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah dan kelas kontrol dengan menggunakan model inkuiri. Masing-masing kelas diberi pretes dan postes. Uji hipotesis postes menunjukan nilai thitung ttabel (3,77 2,00) maka Ha diterima yang berarti terdapat pengaruh  model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menganalisis siswa pada konsep perubahan lingkungan dan daur ulang limbah. Persentase kemampuan menganalisis siswa kelas eksperimen adalah 83% (sangat baik),  dan kontrol 73% (baik). Nilai N-Gain kelas eksperimen adalah 0,65 dan kontrol 0,49 menunjukan peningkatan kemampuan menganalisis pada kelas eksperimen lebih besar dibanding kelas kontrol. Persentase lembar observasi menunjukan bahwa 82% rencana pembelajaran yang dibuat telah terlaksana dengan baik. Persentase angket adalah 88% siswa merespon positif pembelajaran yang telah dilakukan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh  model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan menganalisis siswa pada konsep perubahan lingkungan dan daur ulang limbah.Kata Kunci : Pembelajaran Berbasis Masalah, Kemampuan Menganalisis, Konsep Perubahan Lingkungan dan Daur Ulang Limbah
PENERAPAN PEMBELAJARAN MORFOLOGI TUMBUHAN MELALUI OUTDOOR ACTIVITIES UNTUK MENINGKATKAN MULTIPLE INTELLEGENCIES MAHASISWA Lismaya, Lilis; Widiantie, Rahma
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.514

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis penerapan pembelajaran Morfologi Tumbuhan Melalui Outdoor Activities  terhadap peningkatan Multiple Intellegencies mahasiswa, menganalisis perbedaan hasil antara tes awal dan tes akhir pada pembelajaran Morfologi Tumbuhan Melalui Outdoor Activities terhadap peningkatan Multiple Intellegencies mahasiswa, , mengungkap respon mahasiswa terhadap penerapan pembelajaran Morfologi Tumbuhan Melalui Outdoor Activities terhadap peningkatan Multiple Intellegencies mahasiswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah weak experimental atau eksperimen lemah dengan desain penelitian The One-Group Pretest-Posttest Design (Fraenkel, 2007). Dalam penelitian ini hanya menggunakan 1 kelas eksperimen yang diberikan perlakuan untuk menilai pengaruh dari perlakuan tersebut, tanpa dibandingkan dengan kelas control. Instrumen yang digunakan adalah soal Multiple Intellegences. Hasil dari penelitian ini yaitu : 1)Terdapat perbedaan hasil antara tes awal dan tes akhir pada Multiple Intellegencies mahasiswa sebelum dan sesudah pembelajaran morfologi tumbuhan melalui Outdor Activities; 2) Terdapat peningkatan Multiple Intellegencies mahasiswa terutama kecerdasan naturalisnya melalui pembelajaran Outdoor Activities pada pembelajaran morfologi tumbuhan; 3) Respon positif dari mahasiswa terhadap penerapan pembelajaran Outdoor Activites pada mata kuliah morfologi tumbuhan terhadap peningkatan Multiple Intellegencies mahasiswa.  Kata kunci: Morfologi Tumbuhan, Outdoor Activities, Multiple Intellegencies
PEMBELAJARAN GUIDED INQUIRY DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS CALON GURU PADA MATA KULIAH BOTANI PHANEROGAMAE Hadiansah, Mr
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.508

Abstract

Proses pembelajaran dan keterampilan sebagai bagian dari hasil proses pembelajaran akan efektif dan efisien diantaranya apabila memperhatikan dua aspek penting, yakni metode mengajar dan media pembelajaran sebagai alat bantu pembelajaran. Salah satu metode atau model yang terus diinovasi oleh para ahli yaitu pembelajaran inkuiri. Terdapat beberapa macam inkuiri, yaitu inkuiri bebas, inkuiri terbimbing dan inkuiri bebas dimodifikasi. Kegiatan pembelajaran inkuiri dalam botani dapat meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa. Dalam penelitian ini akan diteliti pengaruh pembelajaran guided inquiry dalam meningkatkan keterampilan proses sains calon guru biologi di UIN SGD Bandung. Penelitian bertujuan untuk menganalisis pengaruh pembelajaran inkuiri terbimbing dalam meningkatkan keterampilan proses sains mahasiswa pada mata kuliah Botani phanerogamae. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen. Desain penelitian yang digunakan berbentuk pretest-postest-control group design, yaitu desain kelompok kontrol pretes dan postes yang melibatkan dua kelompok. Dua kelompok tersebut, yaitu kelompok eksperimen dengan inkuiri terbimbing dan kelompok kontrol dengan inkuiri bebas. Hasil penelitian menunjukkan terdapat pebedaan keterampilan proses sains calon guru biologi yang mendapat pembelajaran dengan inkuiri terbimbing dibandingkan mahasiswa yang mendapat perkuliahan inkuiri bebas pada mata kuliah botani phanerogamae dan tergolong signifikan Kata kunci : inkuiri terbimbing (guided inquiry), keterampilan proses sains, Botani phanerogamae
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN STRATEGI IDEAL MELALUI PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA MATERI KELENJAR ENDOKRIN Widiantie, Rahma; Lismaya, lilis
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.515

Abstract

Keterampilan memecahkan masalah merupakan salah satu keterampilan yang harus dimiliki oleh mahasiswa untuk menghadapi persaingan dan perkembangan zaman. Mahasiswa mengalami kesulitan dalam proses menyelesaikan permasalahan pembelajaran sehingga dibutuhkan cara atau strategi pemecahan masalah yang tepat untuk meningkatkan keterampilan memecahkan masalah mahasiswa. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis peningkatan keterampilan memecahkan masalah mahasiswa melalui strategi IDEAL pembelajaran berbasis masalah.  Metode penelitian yang digunakan adalah weak experiment dengan desain penelitian The One-Group Pretest-Posttest Design. Sampel yang digunakan adalah mahasiswa semester VI yang menempuh mata kuliah endokrinologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan keterampilan memecahkan masalah dengan indeks N-Gain 0,3 termasuk kategori sedang dan hasil postesnya lebih tinggi dibandingkan dengan nilai KKM mata kuliah endokrinologi. Hasil uji t menunjukkan hipotesis diterima, artinya terdapat peningkatan keterampilan memecahkan masalah mahasiswa melalui penerapan strategi IDEAL pembelajaran berbasis masalah . Hasil analisis keterampilan memecahkan masalah berdasarkan rubric penilaian, yaitu rata-rata skor 2,2 dalam kategori baik, artinya mahasiswa mempunyai keterampilan dalam mengidentifikasi masalah, menentukan tujuan memecahkan masalah, mencari banyak alternative solusi, menentukan solusi yang terbaik namun lemah dalam mengevaluasi proses memecahkan masalahnya sesuai dengan tujuan yang ditentukan. Penerapan strategi IDEAL pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan sebagai alternatif dalam upaya meningkatkan keterampilan memecahkan masalah mahasiswa karena langkah-langkahnya memudahkan siswa dalam memecahkan masalah pembelajaran.Kata kunci: Keterampilan Pemecahan Masalah, Peningkatan, Pembelajaran Berbasis Masalah, Strategi IDEAL
PENERAPAN MODEL PBL UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK SISWA PADA MATERI BIOLOGI Lia Apriyani; Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.509

Abstract

Penelitian ini bertujuan menganalisis bagaimana penerapan PBL dapat meningkatkan kemampuan keterampilan berpikir kritis ditinjau dari kemampuan akademik siswa. Metode penelitian ini adalah Quasi Eksperimen dan jenis instrumen yang dipilih dalam penelitian ini adalah tes uraian sebagai data utama dan lembar observasi sebagai data pendukung. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster random sampling Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Darma tahun ajaran 2014/2015  sebanyak 3 kelas. Penelitian ini menggunakan teknik analisis data uji ANAVA. Dari penelitian ini ditemukan: (1) ada peningkatan keterampilan berpikir kritis siswa pada pembelajaran dengan menggunakan model PBL, (2) ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa pada  model PBL dan non PBL, (3) tidak ada perbedaan keterampilan berpikir kritis siswa pada  akademik atas, sedang dan bawah, (4) tidak ada interaksi model pembelajaran dan kemampuan akademik dengan keterampilan berpikir kritis siswa.Kata kunci: model PBL, berpikir kritis, kemampuan akademik
PENINGKATAN KEMAMPUAN PENALARAN SISWA MELALUI MODEL PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DITINJAU DARI KEMAMPUAN AKADEMIK DI SMA Tita Riani Komala; Ilah Nurlaelah; Ina Setiawati
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan penalaran siswa siswa melalui model Problem Based Learning (PBL) ditinjau dari kemampuan akademik di SMA. Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimental. Penelitian ini dirancang dengan menggunakan desain faktorial eksperimen. Populasi penelitian ini adalah semua siswa kelas XI IPA di SMA Negeri 1 Jalaksana di tahun pelajaran 2015/2016 sebanyak 5 kelas. Pengambilan sampel dengan menggunakan teknik cluster random sampling. Sampel penelitian dari kelas XI IPA 1 dan XI IPA 3 sebagai kelas eksperimen dan XI IPA 2 sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dengan tes uraian, metode observasi  (assesment kinerja kemampuan penalaran, lembar observasi PBL, dan self assesment) dan dokumentasi. Uji hipotesis dengan menggunakan uji statistik parametrik dalam hal ini untuk uji hipotesis peningkatan menggunakan uji t didapatkan p 0,05 yaitu 0,044 0,05 yang artinya ada peningkatan kemampuan penalaran siswa dan uji two way anava untuk mengetahui penerapan model PBL diantaranya : (1) Ada perbedaan kemampuan penalaran siswa yang menerapkan model PBL dan yang tidak menerapkan  model PBL (p 0,05; 0,000 0,05). (2)Tidak ada perbedaan kemampuan penalaran siswa berdasarkan kemampuan akademik (p 0,05; 0,203 0,05).(3) Tidak ada interaksi antara model PBL dan kemampuan akademik dengan penalaran (p 0,05; 0,981 0,05).Kata Kunci : Model PBL, Kemampuan Penalaran, Kemampuan Akademik
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI SISTEM INDRA MANUSIA MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH Jeje Sudarja
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.511

Abstract

Tujuan penelitian tindakan kelas ini untuk mengetahuipeningkatan  keterlaksanaan pembelajaran berbasis masalah, berpikir kritissiswa dan peningkatan respon siswa di kelas IX B SMPN I Karangkancana pada semester ganjil tahun pelajaran 2015/2016. Subjek Penelitian Tindakan Kelas adalah siswa  kelas IX Btahun pelajaran 2015/2016yang terdiri atas 14 perempuan dan 17 laki – laki (31 siswa).Rancangan Penelitian Tindakan Kelas yang digunakana sistem spiral refleksi diri yang setiap siklus meliputi rencana (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, masing-masing siklus terdiri dari tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan evaluasi, dan refleksi tindakan. Siklus 1 meliputi konsep indra penglihatan manusia, dan siklus 2 meliputi konsep indra pendengaran manusia. Hasil penelitian tindakan kelas menunjukan bahwa : 1.Terjadi peningkatan keterlaksanaan pembelajaran dari sisi siswa katagori “cukup” untuk siklus 1 (64,06%) meningkat jadi kategori “baik” untuk siklus 2 (78,65%) sedangkan dari sisi guru pada siklus 1 (81,25%) dan siklus  2 (83,85%) masuk kategori “baik”. 2. Terjadi  peningkatan  berpikir kritis  berdasarkan nilai rata - rata sebesar 6,16% dengan peningkatan katagori “cukup” untuk siklus 1 (67,82%) menjadi kategori “baik” untuk siklus 2 (73,10%). 3.Terjadi peningkatan respon siswa berupa respon positif sebesar 75,06% dengan interpretasi “hampir seluruhnya” untuk siklus 1 dan menjadi 93,28 dengan interpretasi “hampir seluruhnya” untuk siklus 2. Dengan demikian dapat disimpulkan penerapan pembelajaran berbasis masalah dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa kelas IX B pada materi sistem  indra manusia di SMPN I Karangkancana Tahun pelajaran 2015/2016. Kata kunci        :  Berpikir Kritis, Sistem Indra Manusia, Pembelajaran Berbasis Masalah
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MAHASISWA PADA KONSEP SPESIASI Lilis Lismaya
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.518

Abstract

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pengaruh model pembelajaran berbasis masalah terhadap kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada konsep spesiasi.  Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuasi eksperimen (quasi-experimental research) dengan subjek penelitian mahasiswa prodi pendidikan biologi sebanyak dua kelas terdiri dari 1 kelas eksperimen dengan menggunakan Pembelajaran Berbasis Masalah dan 1 kelas kontrol dengan menggunakan Pembelajaran Pemecahan Masalah. Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah The Matching-only Pretest-Posttest Control Group Design . Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kemampuan berpikir kritis mahasiswa. Hasil uji t kemampuan berpikir kritis menunjukkan signifikasi 0,000 0,05, dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan kemampuan berpikir kritis yang signifikan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Sehingga terdapat pengaruh yang signifikan dari penggunaan Pembelajaran Berbasis Masalah terhadap kemampuan berpikir kritis. Indeks gain kemampuan berpikir kritis = 0,463 termasuk kategori sedang. Hampir seluruhnya (75%) tanggapan mahasiswa pada pembelajaran spesiasi melalui pembelajaran berbasis masalah adalah positif.  Kata kunci : Kemampuan berpikir kritis, pembelajaran berbasis masalah, konsep spesiasi.
ANALISIS PROFIL KEMAMPUAN BERARGUMENTASI GURU DAN MAHASISWA CALON GURU DALAM PEMBELAJARAN BIOLOGI MENGGUNAKAN MODEL TOULMIN’S ARGUMEN PATTERN (TAP) DAN UPAYA PERBAIKANNYA Ina Setiawati; Ilah Nurlaelah
Quagga : Jurnal Pendidikan dan Biologi Vol 9, No 01 (2017)
Publisher : Program Studi Pendidikan Biologi, FKIP Universitas Kuningan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25134/quagga.v9i01.512

Abstract

Berdasarkan hasil observasi di lapangan diketahui bahwa kemampuan berargumentasi mahasiswa  calon guru dalam pembelajaran microteaching belum banyak berkembang, seperti yang dipaparkan oleh Nurlaelah et al. (2014), diketahui rendahnya profil berargumentasi mahasiswa calon guru ditunjukkan oleh rendahnya keterampilan dasar mengajar yaitu memberi penguatan konsep (30%) dan keterampilan profesional pada indicator penguasaan materi (30%) secara umum mahasiswa calon guru masih kurang mampu dalam merespon solusi pemecahan permasalahan dari siswa ketika pembelajaran microteaching.  Hal ini bukan kesalahan para guru sepenuhnya, namun dapat menjadi salah satu kegagalan dari pendidikan sebelumnya yang pernah guru dapatkan yaitu LPTK. Tujuan umum penelitian ini adalah menganalisis profil kemampuan berargumentasi guru dan mahasiswa calon guru dalam pembelajaran biologi dan upaya perbaikan yang dapat dilakukan LPTK, target penelitian ini meliputi mendapatkan informasi kemampuan berargumentasi guru dan mahasiswa calon guru dalam pembelajaran biologi serta mengupayakan perbaikan terhadap kualitas kemampuan berargumentasi pada mahasiswa calon guru di LPTK khususnya di FKIP Universitas Kuningan. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan teknik clusstering, dimana data diperoleh dengan menggunakan rubric argumentasi  dan argumentasi partisipan di petakan menggunakan model Toulmin’s Argumen Pattern (TAP) kemudian dianalisis secara kuantitatif dan kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian umumnya kemampuan partisipan berada pada level 2 yaitu mampu men­gungkapkan klaim dengan alasan (warrant) tetapi masih jarang yang mengungkapkan dukungan (backing) terhadap klaimnya, dan belum ada sanggahan. terdapat sekitar 10 % guru dan 17 % mahasiswa calon guru yang mencapai level 3 kemampuan argumentasinya, sedangkan hanya sekitar 6% mahasiswa calon guru yang mencapai level 4. Ada beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam perbaikan kemampuan berargumentasi pada mahasiswa calon guru, salah satunya program IDEAS, inovasi kurikulum, strategi pembelajaran yang berfokus  bagaimana argumen  dimodelkan, serta penggunaan masalah/isu socioscientific  dalam pembelajaran. Kata kunci: profil keterampilanan berargumentasi, model Toulmin’s Argumen Pattern (TAP)

Page 1 of 1 | Total Record : 10